Koleksi Barang Branded, Gengsi atau Investasi?

Tajuk Rencana

Saat ini barang branded sedang menjadi incaran masyarakat kota. Tidak bisa dipungkiri, masyarakat kota memiliki gaya hidup yang dapat diekspresikan melalui caranya masing-masing. Ditambah dengan media sosial yang dijadikan wadah untuk pamer dan menuruti gengsi dalam kehidupan. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak yang beranggapan jika barang branded merupakan investasi yang bisa dijual dalam waktu tertentu. Jadi, apakah barang branded hanya untuk menuruti gengsi atau ada nilai untuk investasi?

Penggunaan barang branded dinilai bisa membuat penampilan lebih fashionable dan menambah kepercayaan diri seseorang dibandingkan dengan barang no branded atau barang tiruan. Selain itu, barang branded juga dianggap memiliki kualitas yang lebih baik dari segi material, gaya, quality control, hingga usia dalam pemakaiannya.

Oleh karena itu, tidak aneh lagi jika banyak orang yang terobsesi untuk membeli barang branded demi memenuhi keinginannya dalam berpenampilan. Orang-orang lebih percaya diri ketika orang lain mengetahui bahwa barang yang digunakan merupakan barang branded atau memiliki harga yang cukup tinggi. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa barang branded dijadikan sebagai objek dalam ajang pamer dan memenuhi gengsi seseorang.

Dengan berkembangnya pola pikir manusia, kini barang branded dianggap memiliki nilai untuk dijadikan investasi. Barang-barang branded tersebut dapat dijual sewaktu-waktu dalam bentuk preloved atau barang bekas pakai. Hal tersebut dapat dilihat dari ramainya toko-toko thrifting yang menjual barang branded. Namun, apakah barang branded merupakan barang ideal untuk dijadikan investasi?

Dalam dunia fashion, produk barang branded selalu mengeluarkan koleksi-koleksi terbarunya setiap saat yang membuat nilainya bisa turun dalam waktu dekat. Selain itu, tidak ada tolak ukur yang tepat untuk memprediksi waktu barang preloved branded tersebut akan terjual sehingga tidak mudah untuk memperkirakan barang tersebut terjual. Walaupun menjual barang bekas pakai, tentu barang tersebut juga harus dalam keadaan masih bagus. Tantangan terbesar dalam investasi barang branded preloved adalah menjaganya agar barang tetap dalam keadaan masih bagus.

Tidak ada yang salah jika barang branded dijadikan barang investasi. Namun, perlu diperhatikan jika barang branded kurang ideal untuk dijadikan barang murni/pure investasi karena banyaknya resiko yang akan terjadi. Dengan resiko-resiko yang ada, barang branded lebih cocok untuk penggunaan sehari-hari yang berkelas dan diselingi dengan fungsi lain sebagai barang investasi jika memang dibutuhkan untuk dijual.

 

Sumber:

https://bisnika.hops.id/investasi/pr-3072146647/jebakan-investasi-barang-branded-beneran-investasi-atau-sekedar-gengsi?page=2

 

NA

 

Komentar